Selasa, 16 Agustus 2011

Baim



Bisa cerita proses pembuatan album “Chaotic Gemini”? Sejak kapan Anda mengumpulkan materinya dan apakah ini termasuk album impian Anda?

Proyek solo gitar ini sebenarnya sudah lama. Siapa sih pemain gitar yang ggak pengen punya album solo? Apalagi karena dia juga dengerin pemain gitar solo luar negeri. Jadi, ini memang proyek impian yang akhirnya bisa saya wujudkan sekarang. Lagunya sendiri selain kebanyakan saya buat baru-baru ini, ada juga yang sudah dibuat awal 2000an. Pokoknya album gitar ini sudah saya set dari dulu.

Berbicara soal materi lama, “Kau Milikku” adalah single jagoan yang Anda buat tahun 2004. Mengapa Anda masukkan di album ini padahal lagu tersebut bukan instrumental?

Saya sebenarnya diminta untuk membuat album solo lagi, dalam arti nyanyi. Tapi passion saya lagi di The Dance Company dan pengen buat yang lain. Saya lagi nggak mood nyanyi sendiri. Akhirnya sama pihak label diakalin supaya lagu itu tetap match dengan album gitar saya ini. Jadilah diaransemen ulang lebih rock. Tapi syaratnya, saya tetap nggak mau nyanyi, saya pengen main gitar. Saya pengen jadi Santana-nya deh…dan ini memang proyek lama saya.

Kenapa baru bisa diwujudkan sekarang?

Pertama masalah waktu. Kedua saya nggak ketemu label yang se’gila’ Nagaswara. Di label-label yang dulu, mereka nggak berani ngeluarin album gitar. Kalau kita nggak punya modal yang kuat sendiri mereka nggak berani investasi di situ

Nggak coba jalankan di jalur indie?

Terus terang saya belum kuat kalau indie karena itu harus punya tim yang solid. Jadi, nanti aja deh... Tapi untung saja sekarang ada yang dukung.

Di lagu “Surfing With My Dad” Anda melibatkan ayah Anda. Bisa ceritakan?

Ayah saya itu pemain gitar The Step, band jaman Idris Sardi (pemain biola legendaris Indonesia) dulu. Di album Ada Band kedua dia sempat ngisi gitar dan dengan keterlibatan dia kembali di album saya setelah 10 tahun itu merupakan kebanggaan buat saya. Jujur saja, saya bisa main gitar karena dia, makanya saya bikin lagu “Surfing With My Dad” dan dibawain bareng dia.

Apakah judul lagu ini terinspirasi “Surfing With The Alien”-nya Joe Satriani?

Hahaha... nggak. Kebetulan saja sama, itu lagu beda banget kok!

Selain ayah, Anda juga mengundang Dewa Budjana untuk berkolaborasi di lagu “Chaotic Human Alien” dan “My Only God”. Apa pertimbangannya? Kenapa harus Budjana?

Nggak tahu kenapa saya ngefans banget sama permainan Budjana. Dia itu lain dari yang lain. Harmonisasinya juga agak aneh. Dulu di Ada Band, dia juga sering bantu, banyak ngasih wejangan. Udah gitu orangnya humble. Sepuluh tahun lalu saya bilang sama dia kalau saya nanti bikin album gitar saya ingin dia ngisi. Dan sekarang terwujud. Alhamdulillah...

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More