Selasa, 05 Juli 2011

Bernard B2n

Pada kesempatan ini, reporter gitaris.com yang terdiri dari Diaz dan Azhan Miraza mencoba mewawancarai Bernard Beben/B2n. Obrlan yang terjadi membicarakan seputar album, gear, GIT, hingga IMI.

Silakan Anda simak wawancara Diaz & Azhan bersama B2n :


Halo B2n, bisa diceritain gak ide awal merelease album Helping Hands, apa cuma sekedar untuk simbol eksistensi aja setelah 5 tahun gak release album?
Ok, emang sih 5 tahun rada kelamaan banget untuk rentang waktu release album. Ada benarnya bahwa album ini untuk simbol eksistensi, tapi lebih jauh lagi adalah sebagai sebuah dokumentasi karya musik, dalam hal ini saya pribadi.


Ada obsesi baru yang ingin dituangkan di album ini?
Obsesi baru sih nggak ada, hanya saya mencoba untuk konsisten dalam berkarya ( solo album ). Targetnya album ke tiga bisa rilis akhir 2007, jadi ga kelamaan.


ceritain juga ttg konsep dan komposisinya.
Konsepnya sebenarnya masih sama. Yang jelas dalam berkarya saya tidak membtasi diri pada satu style musik tertentu, seperti rock, jazz, pop, funk, dll. Jadi apa yang ada di hati dan kepala pada saat itu .....ya... langsung dituangkan dalam komposisi.


Apa saja yang bikin album ini berbeda dari album pertama? baik dari segi musik maupun gearnya.....
Yang membuat berbeda menurut saya adalah isinya sendiri. Di sini unsur komposisi lagu lebih kuat dibandingkan dengan album pertama. Selain itu juga karena rentang 5 tahun ini banyak hal yang mempengaruhi style bermusik, dan komposisi saya. Saya banyak terpengaruh oleh fusion player, bahkan dari instrumen lain seperti Saxophone dan piano / keyboard. Intinya saya banyak belajar dari berbagai referensi dalam 5 tahun ini. Kalo dari segi gear sih sama ajalah, malah kali ini lebih simple.


Mungkin bisa di share juga teknik-teknik rekamannya (misal : gitar direct ampli dg sistem todong dsb)
Ok, kali ini semuanya totally direct recording, alias ga pake miking (todong )sama sekali. Waktu nyari sound buat direkam hanya menggunakan kuping sebagai “judge”, begitu ketemu yang bunyinya enak, langsung rekam ( simple aja ).


Mengapa album ke 2 ini agak berbeda dengan album yg pertama ?
Ya...itu tadi. Emang beda. Karena selera juga berubah, terus....referensi juga berubah, trus umur juga nambah ( ha.....ha....ngaruh lagi ), trus juga teknik yang dipelajari juga berbeda. Jadinya begitu bikin lagu ya....kayak ginilah. Tapi menurut saya sih ga apa, justru itu khan menunjukkan bahwa kita berkembang. Iya ga sih.....?


Siapa aja musisi yang terlibat di album ini?
Wah....kebanyakan sih saya maen sendiri. Habis kalo nungguin player lain takutnya kelamaan, entar ga jadi-jadi. Selain itu juga menekan biaya produksi. Kalo mesti hire player lain khan mahal. Tapi masih ada beberapa player lain juga seperti : Arya setyadi (Bass), Alvin Lubis dan Sandra ( keyborad ), tapi cuma 1 or 2 lagu doank.


Berapa lama proses pembuatan albumnya berjalan?
Prosesnya cukup lama sih. Kurang lebih 1 tahun. Gara-gara saya ngga fokus pada album doang, dan masih buanyak kerjaan lain, seperti nulis buku, ngajar, dll. Jadi bisa dibilang ngerjainnya nyicil.


Sudah merasa puas dengan sound yang dihasilkan oleh album ini?
Puas tentu belum lah. Terutama untuk sound akustik masih kurang sreg sih. Kalo sound elektriknya, kayaknya emang saya ga terlalu aneh-aneh, jadi ya.....gitu aja.


Click for larger version Kenapa anda memasukkan 3 lagu dari album sebelumnya kedalam album terbaru ini? Apakah ada pengalaman yang tidak bisa dilupakan dari 3 lagu tersebut?
Bukan karena pengalaman sih, tapi karena 3 lagu itu cukup sering dimainin, jadi aransemen berkembang terus. Jadi saya pikir karena aransemennya udah berubah, ya sekalian direkam ulang dan disertakan aja.


Setau saya anda dulu seorang Shredder yg suka bermain dengan tehnik cepat (speed & sweeping). Apakah anda sudah bosan dengan gaya permainan seperti itu?
Ha......ha....ha.....sekarang udah tambah tua lah....yauw. Mendingan yang muda muda aja deh yang ngebut. Lagian sekarang lebih menekankan ke komposisi, arranging, dan songwriting. Kalo dulu emang demen nguber teknik. Tapi skarang udah nggak lagi sih.


Apakah tehnik andalan/favorit anda?
Teknik andalan apa ya.....masih sama lah, seputar tapping dan sweeping, plus sdikit hybrid picking.


Pernah gak sih kepikiran untuk sedikit mengkomersilkan albumnya? sebagai contoh Balawan di album ke-3nya (Magic Finger) ini ia ingin lebih dikenal lagi di 'rumah' sendiri, makanya dia memasukkan beberapa lagu-lagu dengan vocal yang pernah populer beberapa tahun yang lalu namun tetap diaransemen dengan permainan khas Balawan.
Wah....ide bagus sih, mungkin bwat album ke 3 boleh juga tuh.


Kenapa sih gak bikin band untuk diangkat namanya di industri musik nasional? kan sarana dan pra sarana sudah sangat mendukung. Tampangnya juga gak kalah imut sama Tohpati :D he.. he..he....
Waduh....pernah kepikiran buat bikin band sih, tapi emang ga gampang kali untuk dapetin pemain-pemain yang komitmen dan serius. Jadi ya masih sendiri truz. Trus kalo ngeband, maen apa ya..... pop kali. (imut apaan...?)


Apakah anda berasal dari keluarga seorang musisi? atau apakah ada anggota keluarga anda yg bermain musik selain anda?
Keluarga musisi sih nggak, tapi sekeluarga maen musik smua. Sampe saat ini yang serius cuma saya dan adik saya (Anton), drummernya si “Kerispatih “ tuh. Malah die yang ude ngetop.


Siapa musisi Indonesia yang paling sukses diluar negeri?
Untuk gitaris ya... saya rasa Balawan.


Siapa gitaris muda yg berbakat menurut anda? baik didalam ataupun di luar negeri...
Gitaris muda berbakat banyak banget sekarang, bahkan yang masih anak kecil sekalipun. Sayang saya ga apal namanya. Tapi maennya bagus-bagus.


Tentang buku 'Advanced Technique for Guitar', apa saja yang ditawarkan disana?
Isinya tentang teknik, string skipping, sweep picking, dan tapping. Mengenai teori, scale, dan modes tidak dibahas di buku ini.


Apa arti gitar buat seorang B2n, mungkin bisa share filosofinya......
It’s an instrument to express yourself. More than just an instrument to play.


Gitar seperti apa yang diidam2kan oleh B2n? bisa kasih gambaran gak tentang bentuk dan sound yang diinginkan......
Sederhana aja. Jenis strat, 24 fret, jumbo fret size, neck thru body, 15 degree tilt neck, active pickup, pearloid pickguard, mahogany body, maple neck, ebony fingerboard, wilkinson bridge, piezo saddle, solid white color. Ada ga ya....


Dulu kan sempet belajar di GIT, kira-kira apa aja yang bisa didapat oleh musisi Indonesia yang akan belajar disana?
Jelas banyak banget. Yang pasti adalah playing technique, style musik yang beragam, dll . Tapi yang juga berharga banget adalah belajar pola pikir musisi sono (sayang yang ini banyak tidak dicermati).


Apakah anda sempat bertemu dengan salah satu artis indonesia pada saat anda sedang menimba ilmu di GIT? kalau ada siapa saja?
Ya ada. Salah satunya si Ridho “Slank”. Dia itu satu angkatan dengan saya di GIT tahun 1995. Trus, Kin “The Fly “ dia senior GIT setahun di atas saya.


Mengapa anda tidak tinggal dan merintis karir musik anda di amerika pada saat itu...? malah memilih pulang ke indonesia.
Saya pulang ke Indonesia Setp 1996, dan rencana balik lagi tahun 1997 buat studi Audio Engineering di Ohio, tapi kan mendadak krismon,....jadi batal deh.


Setelah tiba di Indonesia apa yang anda kerjakan saat itu? bisa dijelaskan...misal:membuka les privat
Begitu balik, ngeband dulu lah sama temen-temen yang lama, trus ngajar juga. Cuma itu aja. Abis band-nya ga jalan.


Click for larger version Kemudian anda mendirikan IMI, apa visi dan misi mendirikan IMI? bisa diceritain gak awal berdirinya IMI?
Visinya adalah : mencetak generasi musisi baru di Indonesia. Tentunya yang berdisiplin tinggi ya. Misinya : menjadi wadah bermusik bagi bakat- bakat muda dari seluruh Indonesia, mendorong kreatifitas mereka untuk terus berkarya di bidang musik. Awal berdirinya IMI berasal dari keinginan akan sebuah sekolah musik setingkat kuliah, yang bergerak di jalur musik kontemporer. Pada saat itu di Indonesia blon ada. Karena ada seorang usahawan yang mau berinvestasi secara serius di bidang pendidikan musik, ya....jadilah IMI ini seperti sekarang dengan 4 faculty-nya, gitu.


Berapa tahun waktu yang dibutuhkan untuk mengibarkan nama IMI mulai dari nol sampai reputasinya diakui masyarakat?
Kayaknya 4 tahun-an. Tapi itu kembali pada respon masyarakat sendiri terhadap pendidikan musik di Indonesia.


Kira-kira IMI sekarang sudah bisa disejajarkan dengan sekolah-sekolah musik top lainnya seperti Berklee dan GIT?
Saya sih skarang berani mengatakan bahwa kita mengarah ke sana, dan terus mengejar berbagai ketinggalan. Namun suatu saat para alumni juga turut menentukan level suatu sekolah.


Ada gak murid di IMI yang permainannya sangat mengagumkan tapi namanya belum dikenal?
Yes...absolutely ada.


Apakah anda ingin merintis karir (dibidang musik) diluar negeri?
Ya. Tahun ini saya coba expand ke Singapura.


Kasih komentar donk tentang Gitaris.com :) ............dan masukan2 (opini) untuk Gitaris.com.
Top ! Salut buat founder, dan para redakturnya. Indonesia memang butuh wadah seperti itu saat ini. Very Well done !! Great job.
Untuk masukan, mungkin bisa ditambah event offline kali ya. (emang butuh dana sih)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More